Minggu, 21 Agustus 2011

Interaksi Sosial Kebidanan

Kemaren istri lagi dapet tugas dari kampusnya, minta tolong bantuin cari bahan Interaksi Sosial Kebidanan. Sebenernya sech rada males, secara libur akhir pekan gitu loh. Mestinya kan nyantai, istirahat atau tidur puas,zzz...zzzz...zzz.., eh malah dimintain tolong kayak gitu. Cape' dweh. Tapi gak pa pa lah, demi istri tercinta. Asal jangan keseringan aja ya sayang. 


Trus cari bahan kesana-kesini via mbah gugel (ampe ngos-ngosan gitu), yach mau gimana lagi tugasnya mesti dikumpulin jam 10 pagi, kita mulai startnya jam 8.30 an, hohoho. Akhirnya kelar juga, trus dicetak n bisa deh lanjut ke kampus. Trus mikir, daripada dianggurin, mending dipostingin aja. Siapa tau ada yang lagi butuh bahan atau cari referensi untuk tugas kuliahnya, kayak Kebijakan Pemerintah Tentang Pembangunan Kesehatan kemaren, ya gak? So, disimak aja key? Semoga bermanfaat. Eits, isi diluar tanggung jawab yang posting yach, mantaf.


Pengertian Bidan

Bidan merupakan profesi yang diakui secara nasional maupun internasional dengan sejumlah praktisi di seluruh dunia. Pengertian bidan dan bidang prakteknya secara internasional telah diakui oleh International Confederation of Midwives (ICM) tahun 1972 dan International Federation of International Gynaecologist and Obstetritian (FIGO) tahun 1973, WHO dan badan lainnya. Pada tahun 1990 pada Pertemuan Dewan di Kobe, ICM menyempurnakan definisi tersebut yang kemudian disahkan oleh FIGO (1991) dan WHO (1992).



Bidan adalah seseorang yang telah menyelesaikan Program Pendidikan Bidan yang diakui oleh negara serta memperoleh kualifikasi dan diberi izin untuk menjalankan praktek kebidanan di negeri itu. Dia harus mampu memberikan supervisi, asuhan dan memberikan nasehat yang dibutuhkan kepada wanita selama masa hamil, persalinan dan masa pasca persalinan (post partum period), memimpim persalinan atas tanggung jawabnya sendiri serta asuhan pada bayi baru lahir dan anak. Asuhan ini termasuk tindakan preventif, pendeteksian kondisi abnormal pada ibu dan bayi, dan mengupayakan bantuan medis serta melakukan tindakan pertolongan gawat darurat pada saat tidak hadirnya tenaga medik lainnya. Dia mempunyai tugas penting dalam konsultasi dan pendidikan kesehatan, tidak hanya untuk wanita tersebut, tetapi juga termasuk keluarga dan komunitasnya. Pekerjaan itu termasuk pendidikan antenatal, dan persiapan untuk menjadi orang tua, dan meluas ke daerah tertentu dari ginekologik, keluarga berencana dan asuhan anak. Bidan dapat berpraktek di rumah sakit, klinik, unit kesehatan, rumah perawatan atau tempat-tempat pelayanan lainnya.

Dari pernyataan di atas terlihat bahwa bidan mempunyai tugas penting dalam memberikan bimbingan, asuhan dan penyuluhan kepada ibu hamil, persalinan, nifas dan menolong persalinan dengan tanggung jawabnya sendiri serta memberikan asuhan pada bayi baru lahir.

Dalam melaksanakan praktek bidan harus mampu memberikan asuhan sesuai dengan kebutuhan, terhadap warita yang sedang hamil, melahirkan dan post partum, maupun massa interval, melaksanakan pertolongan persalinan atas tanggung jawabnya sendiri dan memberikan asuhan pada bayi baru lahir, bayi dan anak balita dalam rangka menyiapkan sumber daya manusia/generasi penerus yang berkualitas. Asuhan tersebut termasuk tindakan pemeliharaan, pencegahan deteksi serta intervensi dan rujukan pada keadaan resiko tinggi termasuk kegawatan para ibu dan anak.


Interaksi Sosial

Interaksi Sosial adalah hubungan antara dua atau lebih individu manusia dalam bermasyarakat dan perilaku individu yang satu mempengaruhi, mengubah, dan memperbaiki perilaku individu lain atau sebaliknya. Interaksi sosial melibatkan individu secara fisik maupun psikologis. Proses interaksi melibatkan perasaan, kata yg diucapkan dlm komunikasi, mencerminkan perasaan dan sikap, proses penyesuaian diri. Hubungan antar manusia secara luas mencoba menemukan, mengidentifikasi masalah dan membahas untuk mendapatkan pemecahan masalah.

Dalam kaitannya, hubungan antar manusia seperti ini juga yang mendasari interaksi dan komunikasi antara bidan dengan pasien dalam pelayanan kebidanan. Interaksi bidan pada umumnya berlangsung atas inisiatif bidan sendiri yang menyadari bahwa tugas mereka perlu dukungan dari masyarakat.  Sasaran pelayanan kebidanan adalah individu, keluarga dan masyarakat, yang meliputi upaya peningkatan, pencegahan, penyembuhan dan pemulihan. Pelayanan kebidanan meliputi ilmu kedokteran, ilmu keperawatan, ilmu sosial, ilmu perilaku, ilmu budaya, ilmu kesehatan masyarakat dan ilmu manajemen untuk dapat memberikan pelayanan kepada ibu dalam masa pra konsepsi, masa hamil, ibu bersalin, post partum, bayi baru lahir.

Pelayanan tersebut meliputi pendeteksian keadaan abnormal pada ibu dan anak, melaksanakan konseling dan pendidikan kesehatan yang menjadi tanggung jawab praktek profesi bidan dalam sistem pelayanan kesehatan yang bertujuan meningkatkan kesehatan ibu dan anak dalam rangka mewujudkan kesehatan keluarga dan masyarakat.

Kebidanan dalam bekerja memberikan pelayanan keprofesiannya berpegang pada Paradigma, berupa Pandangan terhadap manusia/wanita, lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan / kebidanan dan keturunan. Jika kinerja bidan dirasa baik tentunya akan menyebabkan kepercayaan masyarakat semakin meningkat, dengan demikian reward akan diperoleh baik oleh bidan maupun masyarakat itu sendiri. 

     

2 komentar:

  1. Seorang Deras juga bidan,tapi itu mantan terindah.Makasih aku banyak masukan dari postingan ini tentang Interaksi Sosial Kebidanan.Semangat terus tuk tetap berkarya demi nusa bangsa,happy blogging.

    BalasHapus
  2. mantaf kawan.. semoga kau segera menemukan bidan yang jauh lebih baik dari 'sang mantan terindah', amin...

    BalasHapus

MARI BUDAYAKAN BERKOMENTAR...!!!

Hallo sobat atahira...,
Kiranya berkenan memberi sepatah dua patah kata komentar untuk postingan ini.
Komentar sobat sangat berharga untuk kemajuan blog ini, terimakasih.

::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::

DAN BERCERMINLAH..., KARENA DENGAN BERCERMIN KITA BISA MERUBAH DIRI

Kata Mutiara

"Jangan terlalu berlebihan memuji seseorang, karena kita akan merasa malu ketika suatu saat harus mengakui kekurangannya.
dan jangan terlalu berlebihan menghujat seseorang, karena kita akan menjadi risih ketika suatu saat harus mengagungkan kelebihannya"